Jumat, 24 September 2010

Metode Pembelajaran

                                             Macam-Macam Metode Inkuiri

Menurut Sund dan Trowbridge dalam E. Mulyasa (2008: 109), ada tiga macam pendekatan inkuiri, yaitu metode inkuiri terpimpin, metode inkuiri bebas dan metode inkuiri bebas yang dimodifikasi.

1)        Inquiry terbimbing (Guided inquiry)
Metode inkuiri terpimpin merupakan metode inkuiri yang dilaksanakan dimana peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Pendekatan ini digunakan terutama bagi para peserta didik yang belum berpengalaman belajar dengan metode inquiry, dalam hal ini guru memberikan dan pengarahan yang cukup luas kepada siswa. Pada tahap awal bimbingan lebih banyak diberikan dan sedikit demi sedikit dikurangi, sesuai dengan perkembangan pengalaman peserta didik. Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencanaanya dibuat oleh guru. Peserta didik tidak merumuskan masalah. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh guru.
2)        Inquiry bebas (Free Inquiry)
Pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Pada pengajaran ini peserta didik harus bisa mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki. Metodenya adalah inquiry role approach yang melibatkan peserta didik pada kelompok tertentu, setiap anggota kelompok memiliki tugas sebagai misalnya koordinator kelompok, pembimbing teknis, pencatatan data, dan pengevaluasi proses.
3)        Inqiury bebas yang dimodifikasi (Modified Free Inquiry)
Pada metode inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
Pendekatan ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode inkuiri bebas, tetapi guru yang menyiapkan masalah bagi siswa. Guru hanya memberikan permasalahan, kemudian siswa diundang untuk memecahkan masalah tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya. Dalam hal ini, siswa diberi kesempatan yang luas untuk memecahkan masalah yang telah ditentukan melalui inisiatif dan caranya sendiri.
Siswa diharuskan merencanakan garis besar prosedur penelitian atau eksperimen yang digunakan untuk membuat rancangan dan melakukan eksperimen. Guru hanya menyajikan masalah dan menyediakan bahan dan alat yang diperlukan siswa untuk memecahakan masalah tersebut. Selanjutnya siswa diberi kebebasan yang cukup luas untuk memecahkan masalah.
Guru merupakan nara sumber (resource person) yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin bahwa siswanya tidak menjadi frustasi atau gagal. Bantuan yang diberikan harus berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berfikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Guru mengajukan prtanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa mengerti arah pemecahan masalah, bukan menjelaskan apa yang harus dilakukan.

0 komentar :

Posting Komentar