Jumat, 04 Januari 2013



SCIENTIFIC NAME

A.    Learning Objective
        Writing the scientific names for each species of organism
B.     Introduction
         Linnaeus system of classification uses two words for naming a species of organism. This kind of system is known as binomial nomenclature. . This is a scientific name. The first name is a genus and the second is a species. The spelling of the first word begins with a capital letter, while the second letter with a lower case. These two words are italicized or underlined. For example, the scientific name of rice plant is Oryza sativa .  Oryza is a genus name, while sativa is species name. Why scientific names are used?
         An orange golden fish living in fresh water is called goldfish. The names of plants and animals are taken from where they come from or their characteristics. These names are used in everyday life. Biologists prefer to use the scientific names. There are some reasons why scientific names are more preferable.
1.   There are no living things having exactly the same name. For example, bananas   (Musa paradisiaca) are called gedang in East Java, pisang in Central Java. But in West Java gedang is used to refer to papaya    (Carica papaya)
2.   Scientific names rarely change.
3.   Scientific names are the same all over the world.
         The language used is Latin, because this language never changes.
C.     Activities
         1.      Notice the name of organisms below. Correct the scientific names below based on
                   the rule of binomial nomenclature
      1. PSIDIUM GUAJAVA    = …………………………………………
      2.   rosa canina                     = …………………………………………                   
                  3.   Panthera Leo                 = ……………………………………………..
4.   Musca domestica            = ………………………………………..
      5.   CANIS lupus                  = …………………………………………

2.      Look at the figure of organisms in the table and write the scientific name for each species
                 
No
Species of Organisms
Scientific Name
1.
macan.jpg




2.
kucing unik.jpg

3.
Red_rose.jpg

4.
kembang sepatu.jpeg


5.




Keprok Batu 55.jpg




3.            Scientific names of species follow a binominal nomenclature. What does it mean?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________

4.            Let recap the main point from your activity.
__________________________________________________________________________________________________________________________________________


INTERACTION   PATTERNS

              There are many types of interactions in a community. Each interaction shows how a particular organism affects another organism. A community will never exist without these different kinds of interaction. You will find  the types of interactions between two organisms in the community through this activity.

What to do
1.    Observe the figure in the slide.
2.    Write down  the organisms that do interaction and their type of interactions
3.    Explain  your reason why interaction of organisms  included into certain type of interaction.

No.
Organisms That Interacted
Type Of Interaction




Analysis

1.    Mention the types of interaction between two different organisms that are advantageous !


2.    Mention the types of interaction between two different organisms that are disadvantageous !


Critical thinking 

Explain how the interaction between an orchid and a tree are change from commensalisms to parasitism ?


TUGAS RUMAH
                                    MATA PELAJARAN : SAINS (BIOLOGI)
                                    KELAS/SEMESTER  : IX/2
                                    MATERI                      : PEWARISAN SIFAT


Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!

1.   Disilangkan antara tumbuhan batang tinggi dengan tumbuhan batang rendah
       menghasilkan semua keturunannya tumbuhan berbatang tinggi.
      a.    Buatlah diagram persilangannya !
      b.   Tuliskan rasio genotip dan fenotip F-2

2.   Terjadi penyerbukan silang antara tumbuhan berbunga merah dan berbunga putih.
Setelah menghasilkan biji, kemudian bijinya tumbuh, menghasilkan tumbuhan berbunga merah muda.
      a.   Buatlah diagram persilangannya
      b.   Bagaimanakah ratio genotip dan fenotip F-2

3.   Disilangkan ayam jantan berbulu hitam dengan ayam betina berbulu putih. Semua
keturunannya berbulu abu-abu. Persilangan dilanjutkan sampai menghasilkan F-2. Jika jumlah keturunan F-2 20 ekor. Setip ekor ayam berbulu hitam dijual dengan harga Rp 25.000; ayam berbulu putih Rp 30.000; dan ayam berbulu abu-abu Rp 35.000; (Soal ekonomi kreatif)
      a.   Buatlah diagram persilangannya
      b.   Berapakah jumlah penjualan seluruh keturunan kedua.

4.   Disilangkan mangga berbuah kecil rasa manis dengan mangga berbuah besar rasa
      asam, menghasilkan semua mangga berbuah besar rasa manis.

      a.   Buatlah diagram persilangannya
      b.   Berapakah peluang mangga berbuah besar, rasa asam pada F-2
      c.   Fenotip apakah yang memiliki peluang sama pada F-2

5.   Keturunan suatu keluarga terdapat anak laki-lakinya yang hemofili. Padahal kedua orang tuanya tidak menunjukkan menderita hemofili.
      a.   Bagaimana hal ini bisa terjadi? Jelaskan
      b.   Buatlah diagram persilangannya

Selasa, 06 November 2012

Pembelajaran Kooperatif Metode Ular tangga





Pembelajaran Kooperatif Metode Ular tangga
Ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain. Permainan ini diciptakan pada tahun 1870 (http://id.wikipedia.org).
Setiap orang dapat menciptakan papan mereka sendiri dengan jumlah kotak, ular dan tangga yang berlainan. Setiap pemain mulai dengan bidaknya di kotak pertama (biasanya kotak di sudut kiri bawah) dan secara bergiliran melemparkan dadu. Bidak dijalankan sesuai dengan jumlah mata dadu yang muncul. Biasanya bila seorang pemain mendapatkan angka 6 dari dadu, mereka mendapat giliran sekali lagi. Bila tidak, maka giliran jatuh ke pemain selanjutnya. Bila pemain mendarat di ujung bawah sebuah tangga, mereka dapat langsung pergi ke ujung tangga yang lain. Bila mendarat di kotak dengan ular, mereka harus turun ke kotak di ujung bawah ular. Pemenang adalah pemain pertama yang mencapai kotak terakhir.
Metode permainan ular tangga merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan di dalam pembelajaran Biologi SS (Sistem saraf). Metode ini modifikasi dari permainan ular tangga tetapi pada kotak-kotak angka diubah dengan pertanyaan atau tugas yang berkaitan dengan konsep sistem saraf. Dengan penerapan teknik pembelajaran seperti ini, diharapkan dapat meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar siswa di kelas. Permainan ular tangga yang digunakan sebagai media pembelajaran metode TGT berbentuk  papan yang dibagi dalam kotak-kotak kecil dan digambar sejumlah "tangga" atau "ular" yang menghubungkannya dengan kotak lain, dimana setiap kotak berisi pertanyaan yang berhubungan dengan konsep struktur saraf.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode permainan ular tangga ini adalah: 
a. Kelebihan permainan Ular tangga: 1) kerjasama kelompok dalam mencapai finish sangat ditekankan; 2) anak tidak selalu dituntut untuk berpikir, sehingga suasana turnamen cenderung lebih menyenangkan; 3) dengan keberuntungan mengocok dadu, memberikan motivasi lebih besar pada siswa untuk mencapi finish (mencapai kemenangan); 4) memerlukan pengetahuan yang cukup tinggi, karena siswa dituntut untuk aktif  dalam mencari jawaban sendiri dengan cepat; 5) dapat memuat pertanyaan dengan berbagai jenis jawaban (tidak hanya sebuah konsep hafalan, tetapi juga konsep hitungan); 
b. Kelemahan permainan Ular tangga: kurang dapat mengukur kemampuan suatu kelompok, karena kemenangan dipengaruhi oleh adanya keberuntungan (adanya ular dan tangga).


Selasa, 03 Januari 2012

Pendidikan Karakter

Sekolah dapat berhubungan dengan berbagai bidang, diantaranya untuk membangun karakter masyarakat. Pendidikan karakter sangat penting dan mendesak untuk dilaksanakan bagi generasi muda yang nanti akan menggantikan generasi tua. Membangun karakter di sekolaha tidak perlu menjadi mata pelajaran tersendiri, tetapi dapat diintegrasikan ke dalam semua mata pelajaran yang lain.
Mata pelajaran IPA sangat berkaitan sekali dengan pendidikan karakter, karena pembelajaran IPA mengembangkan ketrampilan proses yang membutuhkan sikap ilmiah siswa. Sikap ilmiah yang dikembangkan di dalam bidang IPA antara lain rasa ingin tahu, jujur, disiplin, tekun, terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan sikap ilmiah pada siswa merupakan bagian dari membangun karakter siswa.

Jumat, 24 September 2010

Metode Pembelajaran

                                             Macam-Macam Metode Inkuiri

Menurut Sund dan Trowbridge dalam E. Mulyasa (2008: 109), ada tiga macam pendekatan inkuiri, yaitu metode inkuiri terpimpin, metode inkuiri bebas dan metode inkuiri bebas yang dimodifikasi.

1)        Inquiry terbimbing (Guided inquiry)
Metode inkuiri terpimpin merupakan metode inkuiri yang dilaksanakan dimana peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman tersebut biasanya berupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing. Pendekatan ini digunakan terutama bagi para peserta didik yang belum berpengalaman belajar dengan metode inquiry, dalam hal ini guru memberikan dan pengarahan yang cukup luas kepada siswa. Pada tahap awal bimbingan lebih banyak diberikan dan sedikit demi sedikit dikurangi, sesuai dengan perkembangan pengalaman peserta didik. Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencanaanya dibuat oleh guru. Peserta didik tidak merumuskan masalah. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh guru.
2)        Inquiry bebas (Free Inquiry)
Pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuwan. Pada pengajaran ini peserta didik harus bisa mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki. Metodenya adalah inquiry role approach yang melibatkan peserta didik pada kelompok tertentu, setiap anggota kelompok memiliki tugas sebagai misalnya koordinator kelompok, pembimbing teknis, pencatatan data, dan pengevaluasi proses.
3)        Inqiury bebas yang dimodifikasi (Modified Free Inquiry)
Pada metode inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.
Pendekatan ini pada prinsipnya hampir sama dengan metode inkuiri bebas, tetapi guru yang menyiapkan masalah bagi siswa. Guru hanya memberikan permasalahan, kemudian siswa diundang untuk memecahkan masalah tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh jawabannya. Dalam hal ini, siswa diberi kesempatan yang luas untuk memecahkan masalah yang telah ditentukan melalui inisiatif dan caranya sendiri.
Siswa diharuskan merencanakan garis besar prosedur penelitian atau eksperimen yang digunakan untuk membuat rancangan dan melakukan eksperimen. Guru hanya menyajikan masalah dan menyediakan bahan dan alat yang diperlukan siswa untuk memecahakan masalah tersebut. Selanjutnya siswa diberi kebebasan yang cukup luas untuk memecahkan masalah.
Guru merupakan nara sumber (resource person) yang tugasnya hanya memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin bahwa siswanya tidak menjadi frustasi atau gagal. Bantuan yang diberikan harus berupa pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan siswa dapat berfikir dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Guru mengajukan prtanyaan-pertanyaan yang dapat membantu siswa mengerti arah pemecahan masalah, bukan menjelaskan apa yang harus dilakukan.

Kamis, 23 September 2010

Metode Pembelajaran

Mata pelajaran sains membutuhkan cara pengajaran yang merangsang proses berpikir siswa. Salah satu metode pengajaran yang merangsang proses berpikir pada siswa adalah metode inquary. Metode Inquiry merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan dengan tahapan yaitu:
1. Penemuan masalah
2. Hipotesis
3. Eksperimen
4. Kesimpulan